Profil lulusan “Komunikator dan Penyuluh Pembangunan” dalam Program Studi Magister Ilmu Penyuluhan Pembangunan/Pemberdayaan Masyarakat (MIP3M) menggambarkan sosok profesional yang menguasai strategi komunikasi sosial dan pembangunan untuk mendorong perubahan perilaku, memperkuat kesadaran kritis, dan membangun jembatan dialog antara masyarakat dan pengambil kebijakan. Berikut penjelasan lengkapnya:
1. Definisi dan Peran Utama
Komunikator dan Penyuluh Pembangunan adalah lulusan yang:
- Mampu merancang dan menyampaikan pesan pembangunan secara kontekstual dan partisipatif, baik melalui media interpersonal maupun digital.
- Mendorong perubahan sosial dan perilaku masyarakat melalui proses penyuluhan, pendidikan kritis, dan kampanye publik.
- Berperan sebagai penghubung antara program pembangunan dan masyarakat, sehingga kebijakan dan inovasi yang ditawarkan tidak bersifat top-down, tetapi diterima secara partisipatif.
2. Kompetensi Inti
Lulusan dalam profil ini menguasai:
- Teori dan praktik komunikasi pembangunan, termasuk pendekatan komunikasi dua arah, komunikasi berpusat pada partisipasi, dan edukasi masyarakat.
- Penyuluhan sebagai proses pendidikan sosial, dengan teknik fasilitasi, motivasi, dan pembelajaran orang dewasa (andragogi).
- Desain pesan dan media komunikasi untuk konteks lokal (radio komunitas, pamflet, media sosial, video partisipatif).
- Pemanfaatan komunikasi untuk advokasi sosial, pengarusutamaan gender, dan kampanye perubahan perilaku (social marketing).
3. Mata Kuliah Pendukung
Profil ini diperkuat oleh berbagai mata kuliah, antara lain:
- Teori Komunikasi dalam Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (3 SKS)
- Komunikasi Lintas Budaya (pilihan)
- Pemasaran Sosial (pilihan)
- Manajemen Perubahan dan Resolusi Konflik
- Pemetaan dan Analisis Sosial – sebagai basis untuk merancang komunikasi yang relevan dengan konteks masyarakat
4. Prospek Karier
Lulusan dengan keahlian komunikasi pembangunan sangat dibutuhkan di berbagai sektor, seperti:
- Pemerintah: Penyuluh di Kementerian Pertanian, Kementerian Desa, BKKBN, dan dinas teknis lainnya.
- NGO/LSM: Sebagai communication officer, fasilitator pelatihan, atau penyuluh komunitas dalam program pemberdayaan, kesehatan masyarakat, pendidikan, dll.
- Organisasi Internasional: (UNICEF, FAO, WHO, UNDP) untuk kampanye sosial dan advokasi pembangunan.
- CSR dan Perusahaan Swasta: Sebagai manajer komunikasi sosial atau pengelola relasi komunitas.
- Media Alternatif atau Komunitas: Sebagai pengelola media berbasis komunitas atau produser konten pembangunan.
5. Keunggulan
Sebagai komunikator dan penyuluh, lulusan memiliki keunggulan yang terletak pada:
- Kemampuan menjembatani kebijakan dan masyarakat secara efektif
- Keterampilan menyampaikan pesan pembangunan secara inklusif dan memotivasi perubahan
- Penguasaan komunikasi lintas media dan teknologi digital untuk pembangunan